FUNGSI REFERENSI DAN BERPIKIR ENSIKLOPEDIK

ISTILAHKU SENDIRI


Seringkali di tengah proses menuangkan pikiran, gagasan, ide, tulisan, bahkan komentar dalam diskusi referensi memang sangatlah dibutuhkan. Ada referensi yang bersifat produktif, membuka wawasan berpikir dan inovasi baru, namun ada juga referensi yang kontra-produktif yang menghambat proses menuangkan gagasan, proses berdiskusi, dan juga proses menulis. Referensi yang kontra-produktif itu muncul ketika dijadikan alat pembenar, alat pemaklum dari sebuah ide yang bersifat destruktif, apologetik, atau sekedar pameran ketidakberdayaan berada pada kubangan tradisi. Referensi yang produktif tentu akan menolong semuanya, pemikir, penulis, dan bahkan teman diskusi dan pembaca untuk terus berada dalam semangat progresif.

Kecenderungan yang paling menghakimi adalah ketika referensi diidentikkan dengan proses menyusun sebuah ensiklopedi, buku pintar, kamus ahli yang menjawab semua persoalan hingga ke detail-detailnya. Dengan jaringan keilmuan yang sudah semakin terbuka dan global, memang semua pertanyaan bisa dijawab, namun tidak selalu memberi jalan keluar. Dan saya yakin tidak seorangpun bisa dengan mudah menyusun sendiri sebuah sistematika urut, runtut, detail, seperti ensiklopedi dalam menjelaskan suatu hal. Selalu ada jalan keluar yang lain. Selalu ada pertanyaan baru.

Istilahku sendirilah kalau aku menyebut cara melarikan diri dari fokus diskusi dengan alasan belum tuntas referensinya adalah sebuah cara pikir ensiklopedik. Hal ini terjadi dimana-mana, dalam diskusi tentang apa saja, dari yang paling berbobot sampai yang paling ringan. Dan biasanya mengakibatkan proses berpikir, diskusi, menulis malah jadi tidak produktif. Karena terlalu banyak yang harus diproses sementara terlalu sedikit yang sedang diupayakan untuk dihasilkan. Terlalu banyak pertanyaan untuk sebuah jawaban sederhana.

PERTANYAAN DAN JAWABAN

Sebuah presuposisi tidak selalu merupakan jawaban dari satu atau lebih pertanyaan. Ada kalanya itu muncul begitu saja. Mengakuinya sebagai sebuah masukan baru bagi perkembangan pemikiran manusia tidaklah selalu membutuhkan dukungan baik pembenar, maupun pengkritik, apalagi pencemooh. Tidak semua hal perlu dimaklumi dan lantas dibebankan pada proses berpikir dan menghasilkan sesuatu. Apa yang disebut sebagai kreatifitas, boleh saja dibandingkan, dicocokkan, dinilai berdasarkan data tertentu. Tapi teaplah ia sebuah kreatifitas yang tidap akan pernah boleh dihakimi dengan alasan-alasan seperti itu. Pertanyaan tidak harus selalu dicantumkan sejak awal seolah jika proses berpikir kita menuju pada penemuan jawaban maka itulah yang benar.

Seseorang yang sedang memandangi bulan sabit atau purnama dan lantas mempertanyakannya bukanlah orang yang sama yang berpikir dan merasakan hal itu ribuan tahun yang lalu. Fenomena, realitas, konteks, bisa jadi mnemukan kemiripan dan bahkan kesamaan. Namun itu tidak pernah menghasilkan pertanyaan yang sama dan apalagi jawaban yang sama dengan referensi pertanyaan dan jawaban dari ribuan tahun lalu. Demikian juga orang yang mempercayai sesuatu. Dengan tingkat pendidikan, latar belakang, dan situasi akademik yang sama, kepercayaan itu tidak berubah dan bertambah, atau berkurang. Pertanyaan membutuhkan kepercayaan. Tidak selalu sebuah jawaban.

Berusaha untuk menjawab semua pertanyaan dengan satu kata kunci juga seringkali merupakan model berpikir ensiklopedik. Pertanyaan-pertanyaan disusun sedemikian rupa, dirumuskan dengan penyesuaian yang akurasinya selalu diukur dan dijaga, memang menghasilkan proses berpikir tersendiri. Sebuah proses untuk terus memasuki dan menyelami sesuatu yang baru, bukan proses untuk menemukan dan berhenti dalam kepuasan. Berpikir ensiklopedik tidak hanya menyebabkan cara kita memproses pikiran kita menjadi tidak produktif, melainkan juga membuat kita tergantung pada pertanyaan-pertanyaan yang klasik, yang bisa jadi sebenarnya kita sudah     tahu bagaimana menemukan jawabannya.

[kalau aku sedang membaca buku, aku tidak menemukan apa-apa disana kecuali pengalaman berada dalam sebuah dunia yang berbeda]

Komentar

Postingan Populer