Membingkai Lukisan dan ...

Memesan Bingkai Lukisan


Siang tadi kami ke tempat tukang bingkai lukisan di Belimbing – Malang. Sebuah tempat bingkai lukisan yang cukup modern. Setidaknya terdapat dua alat modern buatan Italy yang khusus untuk membuat potongan bingkai membentuk sudut yang presisi. Pengerja – yang sepertinya sebuah keluarga terdiri dari seorang Bapak, Ibu dan seorang pemuda, sangat profesional melayani kebutuhan kami. Mereka tidak hanya memperlihatkan berapa banyak koleksi bingkai yang mereka miliki dan model-model yang sudah pernah mereka kerjakan dengan indahnya, mereka juga mengajak kami berbicara untuk melihat seberapa penting lukisan yang kami bawa sehingga mereka bisa menawarkan bingkai yang sesuai dengannya.

Lukisan yang kami bawa cukup sederhana yaitu sebuah lukisan batik bergambar Nyi Roro Kidul. Lukisan yang sudah agak kusam karena cukup lama dipasang tanpa bingkai hanya dengan double-tape langsung di tembok. Lukisan sederhana yang memiliki arti yang luar biasa bagi hidup kami. Ada kebahagiaan besar memancar ketika kami memandang lukisan itu. Dalam lukisan itu kami bisa melihat sebuah keanggunan haribaan cinta penuh pemberian dan penerimaan tiada henti. Seperti lautan, seperti penguasa lautan, ya, seperti Ratu Laut Selatan tepatnya. Begitulah bermaknanya lukisan tersebut, membuat kami begitu berhati-hati untuk menghargainya dengan memasangkan bingkai yang justru tidak perlu lebih indah darinya.

Si Ibu di tempat pembuat bingkai itu dengan cekatan mengukur lebar lukisan yang kami bawa dan dengan gesit menawarkan beberapa pilihan bingkai yang lebarnya juga serasi dengan lebar lukisan. Tidak terlalu tebal sehingga memberi kesan berat, atau terlalu tipis yang membuat lukisan menjadi kehilangan bobot keindahannya. Sang Ayah mengamati warna menonjol dari lukisan yang kami bawa dan sesekali melibatkan diri untuk mengusulkan agar warna bingkai juga selaras dengan warna dominan dalam lukisan. Si pemuda di depan komputernya terus memberi perhatian seolah mencatat apa saja perbincangan yang terjadi. Jika dilihat dari fasilitas yang ada di meja kerjanya, nampaknya dia adalah desainer di tempat itu. Sebuah tempat kerja profesional yang sangat modern dengan orang-orang yang bekerja rajin demi sebuah karya indah sesuai harapan costumer namun tetap dengan penghargaan yang tinggi pada seni, sebuah hasil karya keindahan pemberi makna baru pada kesan yang dibawa oleh para pemesan bingkai.

Kami datang dengan lukisan yang bermakna bagi hidup kami, dengan harapan bahwa sesuatu yang amat bermakna dalam hidup kami dapat ditolong, dilengkapi, diberi nilai tambah baru sebuah keindahan lebih lanjut yang nantinya tidak hanya membahagiakan kami melainkan juga dapat menjadi saksi bagi banyak orang yang memandangnya. Lukisan yang kami bawa berasal dari luar kota – luar daerah, dengan seribu satu kisah memadatinya, namun seberapa kusam lukisan yang kami bawa, maknanya tidak pernah pudar. Karena hal itu terikat dengan hidup kami, dengan ekspresi kami, dengan bagaimana kami akan melanjutkan hidup dengannya. Dan para pembuat bingkai sungguh-sungguh tahu hal itu. Hal mana nampak dari cara mereka melihat dengan penghargaan pada lukisan yang kami bawa. Sang bapak meraba kain lukisan kami dengan lembut dan dengan senyumnya mengatakan bahwa apa yang kami bawa memiliki kualitas yang baik. Si Ibu memperlihatkan bahwa beberapa pelanggan yang datang sebelum kami juga membawa lukisan model batik seperti milik kami. Kami benar-benar nyaman dibuatnya dan menjadi sadar bahwa tiap lukisan membutuhkan bingkai yang tepat. Karena begitulah hidup.

30 agustus 2013


Komentar

Postingan Populer