MATAMU

MATA YANG INDAH

Setiap orang tahu bahwa melalui tatapan mata, seseorang dapat mengetahui, melihat dan memahami banyak hal. Mata adalah pusat ekspresi pikiran, perasaan, dan bahkan iman kepercayaan seseorang.

Melalui ekspresi yang nampak dalam pandangan mata, orang bisa melihat keceriaan, harapan, kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan, ketulusan, kebenaran dan kebohongan.

Memandang mata adalah kesempatan penting untuk membangun komunikasi yang lebih intens, berkualitas dan dialogis.

Lantas kenapa kita tidak diajari untuk membiasakan diri untuk saling menatap mata dengan baik saat berkomunikasi, terutama berkomunikasi mengenai hal-hal yang serius, penting, dan melibatkan seluruh jati-diri kita?

Bisa jadi orang percaya bahwa memandang mata seseorang adalah langsung memandang ke dalam hidup seseorang, memandang nyawa orang. Dan karena nyawa adalah milik pribadi yang unik maka tidak sembarang dibuka pada orang lain dan sebaliknya tidak baik untuk secara langsung dipandangi oleh orang lain.


Mungkin ada yang memandang bahwa tatapan langsung pada mata seseorang selalu mengandung makna yang negatif. Kemarahan, kebencian, penghinaan, dan pelecehan sering dipahami terjadi ketika pandangan mata saling bertatapan. Ekspresi antagonis biasanya juga dicirikan dengan bentuk pandangan mata yang khas.

Sebenanrnya tatapan mata juga bisa memiliki makna yang positif, namun jika terlalu berlebihan seperti mengingini dengan hasrat, memanipulasi dengan mengharap belas kasihan, memberi perhatian sepenuhnya dengan membabi-buta maka tatapan mata yang indahpun bisa berujung pada pemaknaan yang tak dikehendaki. Dan hal ini dianggap terlalu berlebihan karena diandaikan orang sebenarnya tidak perlu memperlihatkan ekspresi-ekspresi semacam itu melalui tatapan mata karena bisa membingungkan dan menjerumuskan orang lain pada pemahaman yang keliru.

Apapun konsep yang dibangun mengenai sebuah tatapan mata, setiap orang menggunakan matanya dengan beragam tujuan. Memandang mata secara langsung saat berkomunikasi juga memberikan peluang keberagaman pemahaman dan tujuan. Bagaimanapun, mau-tak mau kita tetap harus menggunakan tatapan mata untuk memandang orang lain sebagai sesama manusia.

 ....... "Barangsiapa memiliki mata hendaknya dia melihat" ......

Kita semua dikaruniai mata yang indah untuk menangkap segala keindahan dan juga untuk mengekspresikan keindahan hati kita. Fungsi pandangan mata yang terbaik tentu menjadi kesempatan seseorang untuk bisa menangkap esensi keindahan dibalik tiap hal maya dan nyata disekelilingnya. Fungsi tatapan mata yang optimal adalah mengkomunikasikan keindahan hati dengan keindahan dunia ini.


Dengan demikian memandang mata itu penting. Bukan untuk menguasai, bukan untuk menolak, dan bukan untuk mengkomunikasikan kebencian. Tatapan mata yang kita sampaikan kepada orang lain adalah pesan, betapa berharga diri kita di hadapannya dan betapa berharga dia dihadapan kita.

Barangsiapa memiliki mata hendaklah ia melihat ... keindahan.


Komentar

Postingan Populer