BIODATA


Saat belajar melukis diri sendiri



Nama : Kristanto Budiprabowo
Panggilan : Tatok
Lahir : Malang, 10 September 1967
Pendidikan Terakhir : S2 (Fakultas Teologi – UKDW Yogyakarta)
Alamat : Jl. Kesumba 5a, Jatimulyo, Lowokwaru, MALANG.


Pengalaman Study


  1. Sarjana teology dari Fakultas Teologi UKDW Yogya dengan Judul Skripsi: “Mencintai Hidup: Pemikiran Henri Bergson tentang Moralitas dan Agama”.
  2. Master of Theology dari Fakultas Theology UKDW dengan Judul Tesis: “Teologi (Pasca) Transmigrasi: Perubahan Sosial dan Kesadaran Diasporik Gereja Kristen Sumatra Bagian Selatan” dengan hasil Cumlaude.
  3. Doktoral study pada ICRS-UGM Yogyakarta dengan minat pada Diaspora dan relasi antar agama.
Pengalaman Kerja


  1. Dimulai pada akhir masa kuliah hingga selepas studi S1 Teologi di fak. Teologi UKDW, menjadi pekerja lepas pada Pusat Penelitian dan Inovasi Pendidikan (PPIP-UKDW) dalam bidang minat “Iman dan Budaya”. Disini terlibat dalam beberapa kegiatan penyelenggaraan workshop dan penelitian seputar masalah iman dan budaya serta media dan seni.
  2. Menjadi pekerja lepas pada DIAN-INTERFIDEI Yogyakarta. Disini selain terlibat dalam beberapa seminar lintas agama, kerja rutin yang dilakukan adalah membuat resensi buku-buku tentang Islam yang saat itu sedang menjadi focus penelitian lembaga.
  3. Menjadi asisten dosen pada Prof. E.G.Singgih dalam bidang studi Pengantar Filsafat Barat dan sosiologi agama.
  4. Menjadi staf pada PPTP (Proyek Penerbitan Teologi Pastoral) di Yogyakarta.
  5. Menjalani masa orientasi menjadi pendeta di GKI-Jatim “Argopuro” Surabaya. Yang dilanjutkan dengan orientasi pada GKSBS Metro Lampung.
  6. Menjadi pendeta jemaat GKSBS Gunung Pasir Jaya, Lampung Timur.
  7. Staf ahli pada LITBANG-GKSBS yang merupakan supporting system bagi Majelis Pekerja Sinode GKSBS
  8. Sebagai Dosen pada Sekolah Teologi Palembang untuk bidang studi Filsafat dan Bimbingan Studi Ilmiah (Metode Penelitian Sosial).
  9. Koordinator dan Trainer pada KAWAN Training Centre.
  10. Pembicara di berbagai event tentang gerakan lintas iman, perdamaian, pemberdayaan dan pengorganisasian komunitas.
Pengalaman organisasi dan Pelatihan


  1. Selama satu daur persidangan Sinode (1999-2002) menjadi ketua Pengurus Yayasan Bimbingan Mandiri (YABIMA). Yabima melayani untuk pemberdayaan ekonomi (melalui pengembangan mikro kredit, pertanian dan peternakan). Saat ini fokus pada pemberdayaan ekonomi dan pengorganisasian petani. Pada sidang selanjutnya (2002-2005) ditunjuk menjadi Pembina Yabima selama satu masa daur sidang Sinode.
  2. Setelah diutus menjadi Vote Delegating pada Sidang Raya REC (Reform Ecumenical Council - 2000) di Yogyakarta bersama dengan delegasi Indonesia lainnya terlibat dalam pendirian P3H (Pusat Pelayanan Holistik) yang berkantor di Salatiga dan sekaligus menjadi anggota pengurus yang pertama dari Lembaga ini.
  3. Steering Commite pada Komunitas Peduli Korban Bencana (KPKB) yang merupakan pos penanggulangan bencana bagi korban gempa bumi Yogyakarta bersama dengan YMCA dan YWCA Indonesia.
  4. Mengikuti Seminar Agama-agama dan Pelatihan Diakonia yang diselenggarakan oleh PGI.
  5. Mengikuti pelatihan Capacity Building yang diselenggarakan oleh Heiffer Project Indonesia dan PACK Indonesia di Bukit Tinggi.
  6. Training dan trainer internal tentang Appreciative Inquiry dan Assed Based Community Development, serta Reframing Peace.
Pengalaman lain


  1. Selama 3 bulan tinggal dalam Komunitas Taize di Perancis dalam kegiatan Ziarah Iman bagi Bumi.
  2. Pada saat study S2 teology mendapat kesempatan untuk mengadakan penelitian melalui program bridging-gap UKDW-ThUK Netherland dalam rangka menyelesaikan penulisan tesis di Kampen.

Aktivitas saat ini
  1. Anggota Presidium Gusdurian wilayah Jawa Timur.
  2. Inisiator dan manager pada makoNga - the art of appreciation dan Lumbung Damai Bhumi Arema.
  3. Penulis lepas pada media masa dan buku-buku kumpulan tulisan.
  4. Pelindung dan pemelihara seekor anjing bernama Albertus Jason Jerremy dan 16 kucing yang hampir semuanya menemukan kami pada saat masih bayi di jalanan.
  5. Pelatihan dan pemberdayaan komunitas melalui aktivitas personal maupun bersama-sama dengan komunitas berbasis nilai, pembicara dalam beragam isu tentang seni-budaya, pemberdayaan kampung, penguatan komunitas basis, dan relasi yang melampaui batas-batas streotiping.

Komentar

Postingan Populer